Selasa, 18 Mei 2010

Kebesaran Jiwa

1 Tawarikh 22: 2-19

"Lalu Daud membuat sangat banyak persediaan sebelum ia mati."

1 Tawarikh 22 : 5

Asal punya kemauan, kemampuan, dan kesempatan, maka apa pun bisa kita lakukan. Demikianlah kira-kira hukum yang berlaku di dunia jika kita menginginkan sesuatu. Namun, hukum itu tida berlaku bagi umat Tuhan.
Daud adalah seorang raja. Apa yang dapat menghalanginya jika ia menginginkan sesuatu? Apalagi keinginan Daud adalah keinginan yang baik, yaitu membangun Bait Allah. Namun keinginan itu ditolak Allah. Bait Allah memang akan berdiri, tetapi bukan oleh Daud, melainkan oleh anaknya. Daud memiliki kemauan, kemampuan, dan juga kesempatan untuk membangun. Namun semua itu tidak menjadikan keinginannya terwujud. Di sinilah Daud diajar bahwa segala sesuatu harus diletakkan di bawah kehendak Tuhan.
Daud menerima kehendak Allah itu dengan kebesaran jiwa. Ia tidak memaksakan kehendaknya. Dengan kebesaran jiwa, ia menyiapkan anaknya untuk melaksanakan pembangunan Bait Allah. Ia mengumpulkan segala sesuatu yang diperlukan untuk pembangunan. Mulai dari tukang sampai bahan-bahan, semuanya dipersiapkan dengan sungguh-sungguh. Artinya, kalau ia tidak bisa membangun, maka menolong orang yang diberi anugerah tidak kalah harganya. Ia mengelola peluang sekecil apa pun untuk kebaikan.
=> Sudahkah kita memiliki kebesaran jiwa jika keinginan kita tidak terlaksana?
Renungkanlah..

2 komentar:

  1. Allah memberkati Daud dan keturunannya, dan iman daud haruslah menjadi contoh buat kita. Amin.

    BalasHapus
  2. Ada banyak teladan namun sedikit yang mau meneladani apalagi seperti Daud dalam kebesaran jiwanya,mari kita jangan menjadi pemerkosa.....maaf untuk kehendak Allah.

    BalasHapus